Kelompol Ilmuwan APE, Masa Lalu dr.Franxx dan Peradaban Kyoryuu

daring in the franxx
Kelompol Ilmuwan APE, Masa Lalu dr.Franxx dan Peradaban Kyoryuu

– Kelompol Ilmuwan APE
Akhirnya kebenaran mengenai APE di ceritakan walaupun masih secara misterius. APE adalah sebuah kelompok ilmuwan yang tidak di ketahui asal usulnya. Inti dari organisasi ini ialah kelompok Lamarck, yaitu Papa, dkk. Jadi bisa di katakan seluruh personil yang berada di bawah naungan Papa di sebut juga APE. APE yang memulai terobosan penambangan mangma, penelitian keabadian manusia, serta pembangunan plantation menjadikan manusia berada di peradaban teknologi. Sejak itu pun APE menjadi sangat berpengaruh secara Internasional. Dari adegan yang terlihat pada eps 19 bisa di konfirmasikan bahwa APE memanglah manusia. Lalu mengapa Putri kyoryuu mengatakan mereka ‘Peniru Manusia’?

– Dr.Franxx
Nama aslinya adalah Werner Frank. Bisa di katakan ia itu ‘Mad Scientist’. salah satu penelitiannya ialah percobaan kloning. Pada tahun 2025, Werner mulai menjalin kontrak dengan APE untuk penelitian keabadian manusia yang berhasil di tahun 2030. Setelah kemunculan kyoryuu, Werner memulai penelitian senjata anti Kyoryuu yang disebut juga Franxx. Namun setelahitu, istrunya, Karina Milsa mati dalam percobaan Franxx. Tidak lama kemudian. Werner kehilangan bagian tubihnya. Setelah kejadian itu pun, Werner memiliki impian baru yang ingin diwujudkan yaitu melalui penelitiannya yang bisa di katakan ‘Tidak Manusiawi’.

– Peradaban Kyoryuu
Setelah awal kemunculannya di tahun 2037, Kyoryuu terus menyerang umat manusia karena penambangan ebergi magma. Dari pertemuan awal dengan Putri kyoryuu memiliki peradaban sendiri yang ‘Kuno’. Perkataan Putri Kyoryuu pun mengimplikasikan bahwa Kyoryuu merupakan ras tersendiri karena penambangan energi magma yang kedalamannya belum pernah tercapai oleh umat manusia. mungkin telah mengusik peradaban Kyoryuu. Lalu di konfirmasikan juga bahwa ras Kyoryuu dipimpin oleh seorang putri yang bernama Putri Kyoryuu yang memulai debutnya pada eps 16.